Prinsip Dasar Reverse Osmosis
Ketika air murni dan air garam dipisahkan oleh membran semipermeabel yang ideal, membran tersebut hanya memungkinkan air untuk melewatinya dan mencegah garam untuk lewat. Air di sisi air murni akan secara spontan mengalir melalui membran ke sisi air asin, sebuah fenomena yang dikenal sebagai osmosis. Memberikan tekanan pada sisi air asin akan menghambat aliran ini. Ketika tekanan yang diberikan sama dengan tekanan osmotik, aliran bersih air adalah nol. Jika tekanan yang diberikan melebihi tekanan osmotik, arah aliran akan berbalik, menyebabkan air dalam air asin mengalir ke sisi air murni. Fenomena ini mendasari prinsip dasar pengolahan air reverse osmosis (RO).
Pengantar Osmosis Balik
Ukuran pori membran RO sekecil nanometer (1 nanometer = 10^-9 meter). Pada tekanan tertentu, molekul H2O dapat melewati membran RO, sedangkan garam anorganik, ion logam berat, bahan organik, koloid, bakteri, virus, dan pengotor lainnya tidak dapat melewatinya. Ini secara efektif memisahkan air murni dari air pekat.
Tujuan dan Pertimbangan Pretreatment Reverse Osmosis
Saat menggunakan sistem reverse osmosis, perhatian khusus harus diberikan pada pengolahan awal air baku. Hal ini untuk menghindari penyumbatan sistem dengan menghilangkan materi tersuspensi dan mengurangi kekeruhan. Sterilisasi juga diperlukan untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Osmosis balik membutuhkan kadar bahan tersuspensi yang rendah dalam air mentah. Indeks polusi mengukur kualitas air terkait dengan materi tersuspensi, yang penting untuk menentukan potensi penyumbatan sistem RO. Indeks polusi tidak boleh melebihi 5, dengan nilai yang disarankan kurang dari 3. PH air masuk harus sesuai dengan persyaratan membran RO, dan suhu harus dikontrol untuk menjaga integritas dan kinerja membran. Biasanya, untuk membran organik, kisaran suhu 20-40°C cocok, sedangkan untuk membran komposit, kisaran suhu 5-45°C adalah tepat.